Jejak Basen : Administrasi dan Profil Kampung

Tentang Desa Basen

Kampung Basen, yang berada di RW 04 Kelurahan Purbayan, Kecamatan Kotagede, menempati sebagian dari luas wilayah Purbayan yang mencapai 83 hektar. Dengan total penduduk sekitar 2.174 jiwa yang tersebar di tujuh RT, kampung ini memiliki komposisi penduduk yang seimbang antara laki-laki dan perempuan. RT 004.013 menjadi wilayah terpadat dengan 408 jiwa, sedangkan RT 004.010 merupakan yang paling sedikit jumlah penduduknya, yaitu 226 jiwa.

Kampung Basen dikenal luas sebagai kampung wisata kerajinan perak, yang menjadi identitas sekaligus sumber penghidupan sebagian besar warganya. Aktivitas mengolah perak telah diwariskan dari generasi ke generasi dan hingga kini tetap bertahan sebagai ciri khas Basen. Selain itu, suasana kampung juga diperkaya oleh keberagaman agama dan mata pencaharian masyarakat, mulai dari wiraswasta, buruh harian lepas, karyawan swasta, hingga pelajar dan mahasiswa yang menjadi harapan masa depan kampung.

Keunikan Kampung Basen tidak hanya terletak pada kerajinan peraknya, tetapi juga pada tradisi budaya yang masih dijaga. Warga secara rutin menyelenggarakan Festival Basen yang menampilkan kreasi gunungan hingga bancakan, pertunjukan seni, dan kebersamaan warga. Tradisi kirab budaya juga meramaikan peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia, menghadirkan pawai kostum dan seni tradisional yang mencerminkan kekayaan budaya lokal. Semua ini menjadikan Kampung Basen bukan hanya sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai ruang hidup yang sarat nilai, tradisi, dan potensi wisata budaya.

Rukun Tetangga
0
Penduduk
0
Laki-Laki
0
Perempuan
0

Profil Kampung Basen, Purbayan

Kampung Basen RW 04 merupakan salah satu wilayah di Kalurahan Purbayan yang terdiri dari tujuh yaitu RT 010 hingga RT 016. Total penduduk mencapai 2.174 jiwa, terdiri dari 1.074 laki-laki dan 1.100 perempuan. Komposisi ini cukup seimbang dan mencerminkan dinamika kehidupan masyarakat yang beragam. RT 013 tercatat sebagai wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak, yaitu 408 jiwa, sementara RT 010 memiliki jumlah penduduk paling sedikit, yakni 226 jiwa.

Dari segi agama, mayoritas penduduk Kampung Basen RW 04 menganut agama Islam dengan persentase mencapai 95,5% atau sebanyak 2.119 jiwa, dengan jumlah terbesar berada di RT 013. Selain itu, terdapat pula penduduk yang beragama Kristen sebanyak 31 jiwa dan Katolik sebanyak 24 jiwa, yang sebagian besar tinggal di RT 010. Sementara itu, tidak ditemukan penganut agama Hindu, Buddha, Khonghucu, maupun kepercayaan lain di wilayah ini. Keberagaman yang ada tetap berjalan dalam suasana rukun dan saling menghormati.

Dalam bidang pekerjaan, masyarakat Kampung Basen menunjukkan keragaman profesi. Sebagian besar bekerja sebagai wiraswasta (192 laki-laki dan 98 perempuan), buruh harian lepas (169 laki-laki dan 40 perempuan), serta karyawan swasta (163 laki-laki dan 101 perempuan). Selain itu, terdapat 416 pelajar/mahasiswa (212 laki-laki dan 204 perempuan) yang menjadi potensi generasi muda kampung. Peran domestik juga cukup besar, dengan 270 perempuan yang berfokus pada mengurus rumah tangga. Profesi lain yang lebih spesifik seperti dokter, guru, dan dosen juga hadir meski dalam jumlah kecil, namun turut memperlihatkan keragaman aktivitas ekonomi dan sosial di wilayah ini.

Dengan jumlah penduduk yang cukup besar, mayoritas beragama Islam, serta variasi mata pencaharian, Kampung Basen RW 04 tumbuh sebagai lingkungan yang dinamis, penuh potensi, dan memiliki peran penting dalam menjaga keharmonisan serta perkembangan wilayah di Kalurahan Purbayan.

Side of Basen : Silver Craft Tourism Village and Tradition Guardian Village

Kampung Basen di Kelurahan Purbayan, Kotagede, merupakan salah satu kampung yang memiliki daya tarik tersendiri melalui warisan budaya dan ekonomi kreatifnya. Sejak lama, Basen dikenal sebagai kampung wisata kerajinan perak yang telah menjadi identitas dan kebanggaan warga setempat. Keterampilan mengolah logam perak diwariskan secara turun-temurun, menjadikan kampung ini sebagai salah satu pusat kerajinan perak tertua di Yogyakarta. Hampir setiap rumah di Basen memiliki cerita tentang proses kreatif pengrajin yang dengan teliti membentuk perhiasan, hiasan rumah, hingga karya seni bernilai tinggi. il Tidak hanya sebagai penggerak ekonomi masyarakat, kerajinan perak di Basen juga menjadi daya tarik wisata, karena pengunjung dapat melihat langsung proses pembuatan sekaligus membeli produk asli dari tangan pengrajin lokal.

Selain kerajinan perak, Kampung Basen juga dikenal dengan tradisi budaya yang tetap dijaga hingga kini. Salah satunya adalah Festival Basen, sebuah perayaan tahunan yang menampilkan gunungan atau bancakan hasil kreasi warga, lengkap dengan atraksi seni, musik tradisional, dan pertunjukan budaya yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Tradisi ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan gotong royong warga kampung. Selain itu, setiap peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia, masyarakat Basen rutin menggelar kirab budaya, sebuah pawai meriah dengan kostum tradisional, kesenian, dan simbol-simbol lokal yang mencerminkan kekayaan budaya Yogyakarta.

Keunikan Kampung Basen terletak pada perpaduan antara aktivitas ekonomi kreatif melalui kerajinan perak dan kelestarian tradisi budaya yang dijaga bersama. Kombinasi ini menjadikan Basen bukan sekadar tempat tinggal, tetapi juga ruang hidup yang kaya nilai, sarat makna, serta menarik untuk dikunjungi. Bagi wisatawan, Basen menawarkan pengalaman melihat langsung keahlian pengrajin, merasakan suasana kampung yang hangat, sekaligus menyaksikan tradisi budaya yang masih hidup di tengah modernisasi. Dengan semua keistimewaannya, Kampung Basen terus berkembang sebagai destinasi wisata budaya yang layak untuk dilestarikan dan diperkenalkan kepada dunia.

Pelaksanaan Srawung Seneng : Kirab Bancakan Kampung Basen